Saat ini coaching menjadi salah satu metode pengembangan yang kerap digunakan dalam berbagai bidang, baik dalam pengembangan secara personal maupun profesional.
Apa yang dimaksud dengan coaching?
International Coaching Federation (ICF) mendefinisikan coaching sebagai proses bermitra dengan klien dalam proses berpikir yang dapat menginspirasi klien untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki, baik secara pribadi maupun profesional.
Whitmore (2009) mendefinisikan coaching sebagai proses membuka potensi individu sehingga dapat memaksimalkan kinerja yang dimiliki. Pada proses coaching ini, intinya menurut Whitmore adalah adanya tujuan coaching yaitu membantu individu dalam mengembangkan kesadaran diri dan tanggung jawab pribadi yang lebih besar, sehingga dapat meningkatkan kinerja.
Passmore dan Fillery-Travis (Passmore & Sinclair, 2020) mendefinisikan coaching sebagai percakapan antara coach dan klien dimana coach akan lebih banyak memberikan pertanyaan terbuka yang ditujukan untuk merangsang kesadaran diri dan tanggung jawab pribadi klien.
Starr (2016) mendefinisikan coaching sebagai sebuah percakapan yang dapat memengaruhi pemahaman, proses belajar, perilaku dan progres dari klien.
Jadi, berdasarkan pandangan di atas, terdapat beberapa poin penting yang dapat mendefinisikan coaching, yaitu:
-
Percakapan dimana coach dan klien setara (coach bermitra dengan klien).
-
Coach akan lebih banyak mengajukan pertanyaan terbuka.
-
Coach merangsang kesadaran diri dan tanggung jawab pribadi klien untuk memaksimalkan potensi klien.
-
Hasil dari proses coaching yaitu terdapat perubahan positif pada pemahaman, proses belajar, perilaku maupun progres klien.
Pengertian coaching kerap kali tumpang tindih dengan metode pengembangan lainnya. Tak jarang, banyak orang yang menganggap telah mengaplikasikan metode coaching dalam mengembangkan timnya, padahal yang diaplikasikan adalah metode pengembangan lainnya, salah satunya adalah mentoring.
Lalu, apa perbedaan coaching dengan metode pengembangan lainnya?
Coaching vs mentoring
Coaching | Mentoring |
Coach menstimulasi melalui pemberian pertanyaan yang powerful agar klien dapat menemukan insightnya sendiri. | Mentor akan memberikan value, pengetahuan maupun keterampilan berdasarkan pengalaman yang dimiliki mentor. |
Coach tidak perlu memiliki pengetahuan atau keterampilan yang sesuai dengan isu klien agar dapat membantu klien dalam memaksimalkan potensinya. | Mentor perlu memiliki pengalaman maupun menguasai keterampilan atau pengetahuan yang akan diberikan kepada klien. |
Coach memfasilitasi. | Mentor membagi pengalaman dan keahlian. |
Coaching vs konsultasi
Konsultasi hampir sama dengan mentoring yang memberikan nasihat atau masukan kepada klien.
Coaching | Konsultasi |
Coach menstimulasi melalui pemberian pertanyaan yang powerful agar klien dapat menemukan insightnya sendiri. |
Memberikan nasihat atau masukan berupa solusi praktis dan konkrit untuk masalah atau tantangan yang dihadapi klien. |
Coach tidak membutuhkan pengetahuan atau keterampilan yang sesuai dengan isu klien. |
Konsultan membutuhkan pengetahuan atau keterampilan yang sesuai dengan isu klien. |
Coaching vs konseling/terapi
Konseling/ terapi sama seperti coaching yang menyadari pentingnya keterlibatan dan komitmen klien terhadap proses yang sedang dilakukan, dan melibatkan keterampilan dasar seperti mendengarkan, presence, percaya dan membangkitkan kesadaran klien.
Coaching | Konseling/terapi |
Berfokus pada pencarian solusi. | Berfokus pada masalah dan penyebabnya. |
Tujuan klien mengikuti sesi coaching umumnya untuk mencapai kemajuan atau goals yang diinginkan baik dalam pengembangan pribadi maupun profesional. | Tujuan klien mengikuti sesi konseling umumnya untuk menghilangkan masalah atau disfungsi psikologis yang dialami. |
Coaching fokus pada goals atau isu yang dimiliki klien. |
Konseling melibatkan hal-hal yang relevan dengan kesejahteraan mental klien. |
Setelah membaca perbedaan coaching dan metode pengembangan lainnya, sudahkah Anda memahami kapan waktu yang tepat untuk menggunakan coaching, mentoring, konseling ataupun konsultasi?
Anda juga bisa mempelajari metode coaching terutama kompetensi coaching yang berdasarkan Standar International Coaching Federation (ICF) dengan mengikuti kelas sertifikasi coaching Marly Certified Professional Coach .
Referensi
International Coaching Federation. All things Coaching: What is Coaching. Diakses pada 15 Agustus 2023.
(https://coachingfederation.org/about#:~:text=ICF%20defines%20coaching%20as%20partnering,of%20imagination%2C%20productivity%20and%20leadership)
Passmore, J., & Sinclair, T. (2020). Becoming a coach: The essential ICF guide. Switzerland: Springer Nature Switzerland.
Starr, J. (2016). The coaching manual: The definitive guide to the process, principles and skills of personal coaching. Harlow, United Kingdom: Pearson Education.
Whitmore, J. (2009). Coaching for Performance. London: Nicholas Brealey Publishing