Artikel

CONFLICT IN THE WORKPLACE, WHAT DOES A LEADER NEED TO DO?

CONFLICT IN THE WORKPLACE, WHAT DOES A LEADER NEED TO DO?

Posted by Admin 181

Pada dasarnya, konflik selalu hadir dan menjadi bagian dari hidup kita, salah satunya dalam dunia kerja. Konflik merupakan pertentangan atau ketidakcocokan yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan, nilai, ataupun persepsi. Konflik akan menjadi masalah yang serius dan berdampak pada organisasi tergantung pada cara organisasi merespon konflik tersebut. Untuk itu, penting bagi seorang leader memiliki kemampuan dalam menangani konflik secara efektif. 

Cara leader menangani konflik, sikap, perkataan dan bahasa tubuh yang ditunjukkan dapat menggambarkan karakter leader tersebut, serta memengaruhi bagaimana tim memandang leader. Penyelesaian konflik yang tepat akan membantu menciptakan budaya kerja yang produktif. 

Penyebab konflik di tempat kerja

Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik di tempat kerja yaitu kurangnya komunikasi. Faktor lain yaitu adanya perbedaan kepribadian dan value, perbedaan rencana atau tindakan yang ingin dilakukan dalam pekerjaan, serta perbedaan persepsi, di mana kedua pihak bersikeras agar persepsinya yang diterima.

Konflik tidak hanya berupa perselisihan yang memanas atau menimbulkan situasi yang bersifat emosional. Tak jarang, terdapat situasi saat tim terlihat harmonis namun ternyata berkonflik. Berikut beberapa ciri yang menandakan terdapatnya konflik dalam tim:

  • Perubahan komunikasi antar anggota tim, seperti berkurangnya obrolan santai, dan pembicaraan pekerjaan yang menjadi negatif.

  • Permintaan untuk mengubah tim kerja ataupun menolak mengerjakan projek secara tiba-tiba.

  • Penurunan kualitas pekerjaan.

  • Peningkatan jumlah cuti sakit ataupun permintaan libur karyawan.

  • Karyawan sering terlambat, ataupun durasi istirahat yang lebih lama.

Mengapa konflik perlu ditangani secara efektif?

Konflik di tempat kerja dapat menyebabkan kinerja yang buruk, penurunan produktivitas, serta ketidakpuasan dalam bekerja. Sehingga, penting untuk menyelesaikan konflik yang terjadi, karena dapat berdampak negatif pada efektivitas organisasi secara keseluruhan.  

Penyelesaian konflik dapat menjadi tantangan tersendiri bagi leader. Tantangan ini terjadi karena umumnya individu berusaha menyelesaikan konflik dengan berdasarkan pengalaman, yaitu apa yang efektif dan pernah terjadi di masa lalu, dan tidak didasarkan pada kebutuhan ataupun situasi saat itu. Padahal, meskipun konflik yang sedang dihadapi sama seperti sebelumnya, namun bisa jadi terdapat perbedaan situasi saat konflik terjadi, dan perbedaan karakteristik dari individu yang sedang mengalami konflik. 

Lalu, apa yang dapat dilakukan leader dalam menghadapi konflik di tempat kerja?

Berikut beberapa tips yang dapat digunakan untuk membantu mengarahkan dalam penyelesaian konflik:

1. Ciptakan lingkungan kerja yang tepat.

Mulailah dengan menciptakan lingkungan dengan suasana yang menghargai keterbukaan, dapat memberikan kritik yang membangun, dan berfokus pada pemecahan masalah. Ekspresikan keinginan Anda untuk memahami permasalahan yang ada dan memahami pandangan setiap karyawan. 

2. Kenali konflik yang ada sedini mungkin dan ungkapkan persepsi Anda tentang konflik tersebut.

Leader perlu mengenali konflik yang muncul sejak dini, dan berupaya menyelesaikan konflik tersebut sebelum konflik semakin membesar. Menyelesaikan konflik sejak dini dapat mempermudah upaya penyelesaian dan mengurangi dampak konflik. Masalah yang dibiarkan berlarut akan memengaruhi kelekatan anggota tim. Kegagalan leader dalam mengatasi konflik dapat menjadi sinyal kepada tim bahwa leader tidak peduli apa yang terjadi ataupun tidak mampu menyelesaikan masalah secara efektif.

Setelah mengenali konflik yang ada, gambarkan konflik tersebut berdasarkan pandangan Anda sebagai leader. Bicarakan konflik yang ada dengan sejujur mungkin, objektif, jelas, dan sespesifik mungkin. Anda juga dapat mengekspresikan apa yang Anda rasakan terkait konflik yang ada dengan spesifik menggunakan kata-kata yang sopan. Perhatikan agar Anda mengekspresikan emosi tanpa terkesan menyalahkan satu pihak.

Contoh: 

Mengungkapkan persepsi terkait konflik dengan spesifik:

❌: Saya merasa terganggu karena kalian tidak mau bekerja sama.   

✅: Saya merasa terganggu karena kalian menolak untuk bekerja sama dalam satu tim.

        Hal ini bahkan sudah mengganggu produktivitas kerja kalian. 

Mengungkapkan persepsi dan perasaan tanpa terkesan menyalahkan:

❌: Saya kecewa karena Anda tidak ingin mengalah sehingga masalah ini menjadi 

        Berlarut-larut.

✅: Saya kecewa karena masalah ini menghasilkan titik terang dan mengganggu 

       karyawan lainnya. Mari kita petakan bersama apa yang sebenarnya terjadi. 

3. Cari tahu perspektif karyawan terkait masalah tersebut. 

Penting untuk memahami apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan oleh tim Anda terkait konflik yang ada. Jangan berasumsi bahwa Anda mengetahui segalanya. Gali pendapat tim Anda untuk memperkaya perspektif Anda tentang hal tersebut. Ajukan pertanyaan yang bersifat terbuka dan bebas judgement. Hal ini akan membantu Anda untuk bersikap netral dan tidak memihak salah satu pihak. 

Contoh:

A dan B merupakan karyawan Anda yang ditugaskan untuk mengerjakan presentasi. Namun, keduanya menolak untuk mengerjakan tugas tersebut bersama-sama dan meminta untuk mengerjakannya dengan karyawan yang lain. Sebagai leader, hindari untuk memberikan judgement terhadap A dan B, serta terlebih dahulu cari tahu perspektif A maupun B.
Pertanyaan yang dapat diajukan yaitu:

  • Apa yang membuat kamu menolak mengerjakan pekerjaan tersebut bersama A/B?

  • Apakah kalian pernah mengerjakan tugas bersama? Masalah apa yang  muncul saat kalian mengerjakan bersama?

  • Apa yang kamu harapkan dariA/B yang dapat membantu jalannya proyek yang kalian kerjakan bersama?

  • Jika kalian harus tetap bersama, apa yang dapat kamu lakukan agar kalian dapat bekerja sama dengan baik?

Setelah menanyakan perspektif karyawan, maka fokuslah untuk mendengarkan pendapat karyawan. Berikan tanda jika Anda mengerti apa yang dikatakan karyawan Anda, seperti mengangguk, mengulangi kembali atau meringkas percakapan tersebut. Anda dapat meminta untuk memperjelas perkataan mereka jika ada yang tidak Anda pahami.        

4. Identifikasi solusi yang ada dan kembangkan rencana tindakan yang dapat dilakukan

Setelah berupaya untuk memahami pandangan pihak yang berkonflik, maka kembangkan solusi-solusi untuk menghadapi konflik yang ada. Tanyakan pendapat karyawan terkait konflik yang ada. Saatkaryawan memberikan solusi, perhatikan untuk tidak langsung mengevaluasi solusi tersebut. Ingat, bahwa prioritas Anda pada saat ini adalah mengumpulkan ide-ide yang baru. 

Setelah itu, lakukan evaluasi bersama terhadap satu per satu solusi yang ada. Tetapkan rencana dengan tindakan spesifik yang dapat diambil untuk menerapkan solusi tersebut. Sampaikan penghargaan Anda atas semua kontribusi yang diberikan tim dalam sesi pemecahan masalah. Komunikasikan kesediaan Anda untuk berdiskusi kembali bersama tim untuk memeriksa kemajuan dari upaya menangani konflik yang dilakukan.

Setelah membaca artikel di atas, sudahkah Anda memahami cara yang dapat dilakukan untuk menangani konflik yang ada di lingkungan kerja?

Anda juga dapat meningkatkan keterampilan kepemimpinan dengan mengikuti workshop Leader as Coach yang diselenggarakan oleh Marly Optima Indonesia. 

 

Referensi:

How to Handle Conflict in the Workplace. (2018). UC San Diego. Diakses pada 8 Maret 2024. https://blink.ucsd.edu/HR/supervising/conflict/handle.html

Interpersonal Conflict:Types and How to Resolve Them. (2023). Indeed: Career Development. Diakses pada 6 April 2024. 

https://www.indeed.com/career-advice/career-development/interpersonal-conflict 

M. Kelly. (2005). Management Tools: Interpersonal Conflict. SHRM.Diakses pada 6 April 2024. https://www.shrm.org/topics-tools/news/hr-magazine/management-tools-interpersonal-conflicts  

Top 5 Strategies to Resolve Interpersonal Conflict in The Worksplace. (2019). The Conflict Expert: Resolving Conflict with Clarity, Perspective and Empowerment. Diakses pada 6 April 2024. https://the-conflictexpert.com/2019/03/05/top-5-strategies-to-resolve-interpersonal-conflict-in-the-workplace/

5 Conflict Management Skills for Every Manager. 2019. Lattice: Resource for Humans. Diakses pada 13 Maret 2024. https://lattice.com/library/conflict-management-skills-for-every-manager 

6 Tips for Leading Through Conflict in the Workplace. (2023). Center for Creative Leadership. Diakses pada 13 Maret 2024. https://www.ccl.org/articles/leading-effectively-articles/calm-conflict-in-the-workplace/
 

Penulis:
Continuous Learning Team, Marly Optima Indonesia